Berdoa adalah salah satu ibadah yang dicintai oleh Allah, karena dengan banyak berdoa maka seseorang akan lebih banyak mengingat (dzikir) kepadaNya, namun, acapkali doa hanya dipanjatkan pada masa-masa sulit saja, dan terlupakan saat sedang memperoleh kemudahan.
Pada dasarnya, berdoa merupakan fitrah setiap insan, semua orang pasti akan berdoa, meskipun terdapat seseorang yang dengan angkuhnya mengatakan bahwa ia tidak butuh dengan doa, akan tetapi suatu saat ketika ia sampai pada puncak kesempitan dalam menghadapi sebuah masalah, maka secara sadar maupun tidak, ia akan memohon pertolongan kepada dzat yang maha kuasa, dalam arti ia akan berdoa.
Berdoa menjadi bentuk pengakuan atas kelemahan yang ada pada diri manusia dan pengakuan atas kelebihan serta kekuasaan tuhan, karena arti doa adalah “thalab al fi’li minal adna ila al a’la”, yang berarti meminta sesuatu dari yang lebih rendah kepada yang lebih tinggi, sehingga orang yang berdoa secara tidak langsung menyatakan bahwa dirinya itu rendah dihadapan yang dimintai, yaitu dihadapan Allah swt.
Orang yang tidak mau berdoa berarti ia sombong dengan dirinya, karena merasa bahwa ia sanggup menghadapi segala permasalahan tanpa bantuan siapapun.
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina". (QS. Al Mu’min: 60)
Kemudian bagaimana agar doa bisa diterima, Allah telah memberikan gambaran tentang apa saja yang harus dipenuhi seseorang agar doanya dikabulkan, dalam Al Qur’an disebutkan;
Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS: Al Baqarah: 186)
Ayat tersebut menerangkan bahwa jika seseorang menginginkan agar doanya dikabulkan, maka harus ada kemauaan sungguh-sungguh dalam berdoa, beriman kepada Allah serta menjalankan perintah-perintahNya terlebih dahulu.
Abu Hurairah mengatakan bahwa Rosulullah pernah bercerita tentang seseorang yang telah lama bepergian, sehingga rambutnya kusut dan badanya penuh debu, kemudian ia menadahkan kedua tanganya kelangit, seraya berdoa; “Ya Robb, Ya Rabb,” padahal makananya haram, minumanya haram, pakaianya haram, dan perutnya diisi dengan hal-hal yang haram, maka bagaimana mungkin doanya dapat dikabulkan? (HR. Muslim)
Riwayat tersebut menyiratkan bahwa, doa seorang hamba akan dikabulkan oleh Allah, ketika orang tersebut menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan, karena Allah itu maha baik dan tidak akan menerima kecuali hal yang baik pula.
Akhmad Rifa’i Ma’ruf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar